{padding: 20px; margin: 10px; background:#ffffff;}

Rabu, 31 Mei 2017

Materi Sesi #6 Ibu Manajer Keluarga Handal


 
Motivasi Bekerja Ibu
Ibu rumah tangga adalah sebutan yang biasa kita dengar untuk ibu yang bekerja di ranah domestik. Sedangkan Ibu Bekerja adalah sebutan untuk ibu yang bekerja di ranah publik. Maka melihat definisi di atas, sejatinya semua ibu adalah *_ibu bekerja_* yang wajib professional menjalankan aktivitas di kedua ranah tersebut, baik domestik maupun publik.
Apapun ranah bekerja yang ibu pilih, memerlukan satu syarat yang sama, yaitu
*_kita harus “SELESAI” dengan management rumah tangga kita_*
Kita harus merasakan rumah kita itu lebih nyaman dibandingkan aktivitas dimanapun. Sehingga anda yang memilih sebagai ibu yang bekerja di ranah domestik, akan lebih professional mengerjakan pekerjaan di rumah bersama anak-anak. Anda yang Ibu Bekerja di ranah publik, tidak akan menjadikan bekerja di publik itu sebagai pelarian ketidakmampuan kita di ranah domestik.
Mari kita tanyakan pada diri sendiri, apakah motivasi kita bekerja ?
Apakah masih *ASAL KERJA*, menggugurkan kewajiban saja?
Apakah didasari sebuah *KOMPETISI* sehingga selalu ingin bersaing dengan orang/ keluarga lain?
Apakah karena *PANGGILAN HATI* sehingga anda merasa ini bagian dari peran anda sebagai Khalifah?
Dasar motivasi tersebut akan sangat menentukan action kita dalam menangani urusan rumah tangga dan pekerjaan kita
Kalau anda masih “ASAL KERJA” maka yang terjadi akan mengalami tingkat kejenuhan yang tinggi, anda menganggap pekerjaan ini sebagai beban, dan ingin segera lari dari kenyataan.
Kalau anda didasari “KOMPETISI”, maka yang terjadi anda stress, tidak suka melihat keluarga lain sukses
Kalau anda bekerja karena “PANGGILAN HATI” , maka yang terjadi anda sangat bergairah menjalankan tahap demi tahap pekerjaan yang ada. Setiap kali selesai satu tugas, akan mencari tugas berikutnya, tanpa _MENGELUH_.
*Ibu Manajer Keluarga*
Peran Ibu sejatinya adalah seorang manager keluarga, maka masukkan dulu di pikiran kita
*_Saya Manager Keluarga_*
kemudian bersikaplah, berpikirlah selayaknya seorang manager.
Hargai diri anda sebagai manager keluarga, pakailah pakaian yang layak (rapi dan chic) saat menjalankan aktivitas anda sebagai manager keluarga.
Rencanakan segala aktivitas yang akan anda kejakan baik di rumah maupun di ranah publik, patuhi
Buatlah skala prioritas
Bangun Komitmen dan konsistensi anda dalam menjalankannya.
*Menangani Kompleksitas Tantangan*
Semua ibu, pasti akan mengalami kompleksitas tantangan, baik di rumah maupun di tempat kerja/organisasi, maka ada beberapa hal yang perlu kita praktekkan yaitu :
*_a. PUT FIRST THINGS FIRST_*
Letakkan sesuatu yang utama menjadi yang pertama. Kalau buat kita yang utama dan pertama tentulah anak dan suami. – Buatlah perencanaan sesuai skala prioritas anda hari ini – aktifkan fitur gadget anda sebagai organizer dan reminder kegiatan kita.
*_b.ONE BITE AT A TIME_*
Apakah itu one bite at a time?
-Lakukan setahap demi setahap -Lakukan sekarang -Pantang menunda dan menumpuk pekerjaan
*_c. DELEGATING_*
Delegasikan tugas, yang bisa didelegasikan, entah itu ke anak-anak yang lebih besar atau ke asisten rumah tangga kita.
*_ Ingat anda adalah manager, bukan menyerahkan begitu saja tugas anda ke orang lain, tapi anda buat panduannya, anda latih, dan biarkan orang lain patuh pada aturan anda_*
_Latih-percayakan-kerjakan-ditingkatkan-latihlagi-percayakan lagi-ditingkatkan lagi begitu seterusnya_
Karena pendidikan anak adalah dasar utama aktivitas seorang ibu, maka kalau anda memiliki pilihan untuk urusan delegasi pekerjaan ibu ini, usahakan pilihan untuk mendelegasikan pendidikan anak ke orang lain adalah pilihan paling akhir.
*Perkembangan Peran*
Kadang ada pertanyaan, sudah berapa lama jadi ibu? Kalau sudah melewati 10.000 jam terbang seharusnya kita sudah menjadi seorang ahli di bidang manajemen kerumahtanggaan. Tetapi mengapa tidak? Karena selama ini kita masih
*_SEKEDAR MENJADI IBU_*
Ada beberapa hal yang bisa bunda lakukan ketika ingin meningkatkan kualitas bunda agar tidak sekedar menjadi ibu lagi, antara lain:
Mungkin saat ini kita adalah kasir keluarga, setiap suami gajian, terima uang, mencatat pengeluaran, dan pusing kalau uang sudah habis, tapi gajian bulan berikutnya masih panjang.
Maka tingkatkan ilmu di bidang perencanaan keuangan, sehingga sekarang bisa menjadi “managjer keuangan keluarga.
Mungkin kita adalah seorang koki keluarga, tugasnya memasak keperluan makan keluarga. Dan masih sekedar menggugurkan kewajiban saja. Bahwa ibu itu ya sudah seharusnya masak.Sudah itu saja, hal ini membuat kita jenuh di dapur.
Mari kita cari ilmu tentang manajer gizi keluarga, dan terjadilah perubahan peran.
Saat anak-anak memasuki dunia sekolah, mungkin kita adalah tukang antar jemput anak sekolah. Hal ini membuat kita tidak bertambah pintar di urusan pendidikan anak, karena ternyata aktivitas rutinnya justru banyak ngobrol tidak jelas sesama ibu –ibu yang seprofesi antar jemput anak sekolah.
Mari kita cari ilmu tentang pendidikan anak, sehingga meningkatkan peran saya menjadi “manajer pendidikan anak”.
Anak-anakpun semakin bahagia karena mereka bisa memilih berbagai jalur pendidikan tidak harus selalu di jalur formal.
Cari peran apalagi, tingkatkan lagi…..dst
Jangan sampai kita terbelenggu dengan rutinitas baik di ranah publik maupun di ranah domestik, sehingga kita sampai lupav untuk meningkatkan kompetensi kita dari tahun ke tahun.
Akhirnya yang muncul adalah kita melakukan pengulangan aktivitas dari hari ke hari tanpa ada peningkatan kompetensi.  Meskipun anda sudah menjalankan peran selama 10.000 jam lebih, tidak akan ada perubahan karena kita selalu mengulang hal-hal yang sama dari hari ke hari dan tahun ke tahun.
Hanya ada satu kata
*BERUBAH atau KALAH*
Salam Ibu Profesional,
/Tim Matrikulasi IIP/
_SUMBER BACAAN_:
_Institut Ibu Profesional, Bunda Cekatan, sebuah antologi perkuliahan IIP,  2015_
_Hasil diskusi Nice Homework Matrikulasi IIP Batch #3, 2017_
_Irawati Istadi, Bunda Manajer Keluarga, halaman featuring, Success Mom’s Story: Zainab Yusuf As’ari, Amelia Naim, Septi Peni, Astri Ivo, Ratih Sanggarwati, Okky Asokawati,Fifi Aleyda Yahya, Oke Hatta Rajasa, Yoyoh Yusroh, Jackie Ambadar, Saraswati Chasanah, Oma Ary Ginanjar, Pustaka Inti, 2009_


­_NICE HOMEWORK #6_
*BELAJAR MENJADI MANAJER KELUARGA HANDAL*
Bunda, sekarang saatnya kita masuk dalam tahap “belajar menjadi manajer keluarga yang handal.
Mengapa? karena hal ini akan mempermudah bunda untuk menemukan peran hidup kita dan semoga mempermudah bunda mendampingi anak-anak menemukan peran hidupnya.
Ada hal-hal yang kadang mengganggu proses kita menemukan peran hidup yaitu
*_RUTINITAS_*
Menjalankan pekerjaan rutin yang tidak selesai, membuat kita _Merasa Sibuk_sehingga kadang tidak ada waktu lagi untuk proses menemukan diri.
Maka ikutilah tahapan-tahapan sbb :
1. Tuliskan 3 aktivitas yang paling penting, dan 3 aktivitas yang paling tidak penting
2. Waktu anda selama ini habis untuk kegiatan yang mana?
3. Jadikan 3 aktivitas penting menjadi aktivitas dinamis sehari-hari untuk memperbanyak jam terbang peran hidup anda, tengok NHW sebelumnya ya, agar selaras.
4. Kemudian kumpulkan aktivitas rutin menjadi satu waktu, berikan kandang waktu, dan patuhi cut off time ( misal anda sudah menuliskan bahwa bersih-bersih rumah itu dari jam 05.00-06.00, maka patuhi waktu tersebut)
5. Jangan ijinkan agenda yang tidak terencana memenuhi jadwal waktu harian anda.
6. Setelah tahap di atas selesai anda tentukan. Buatlah jadwal harian yang paling mudah anda kerjakan. (Contoh kalau saya membuat jadwal rutin saya masukkan di subuh-jam 07.00 – jadwal dinamis ( memperbanyak jam terbang dari jam 7 pagi- 7 malam, setelah jam 7 malam kembali ke aktivitas rutin yang belum selesai, sehingga muncul program 7 to 7)
7. Amati selama satu minggu pertama, apakah terlaksana dengan baik?
kalau tidak segera revisi, kalau baik, lanjutkan sampai dengan 3 bulan.
_SELAMAT MENGERJAKAN_
Salam Ibu Profesional,
/Tim Matrikulasi IIP/
NHW#6_SriMulyani_IIP Barlingmascakeb
1.   Tuliskan 3 aktivitas yang paling penting, dan 3 aktivitas yang paling tidak penting
3 aktivitas yang paling penting:
1)   Menjaga amalan harian (Ibadah Mahdoh)
2)   Melaksanakan urusan keluarga (urusan rumah tangga & mendidik Anak-anak)
3)   Melaksanakan urusan ummat (mengajar)
3 aktivitas yang paling tidak penting
1)   Terlalu lama menggunakan media sosial
2)   Terlalu lama ngobrol dengan teman
3)   Berlebihan dalam mempersiapkan materi untuk mengajar
2.   Waktu anda selama ini habis untuk kegiatan yang mana?
Ø  Berlebihan Mempersiapkan materi untuk mengajar
3.   Jadikan 3 aktivitas penting menjadi aktivitas dinamis sehari-hari untuk memperbanyak jam terbang peran hidup anda, tengok NHW sebelumnya ya, agar selaras.
ü  Menata kembali manajemen waktu agar lebih proporsional/ lebih seimbang
ü  Proporsional dalam mempersiapkan materi mengajar
ü  Skala prioritas
4.   Kemudian kumpulkan aktivitas rutin menjadi satu waktu, berikan “kandang waktu”, dan patuhi cut off time ( misal anda sudah menuliskan bahwa bersih-bersih rumah itu dari jam 05.00-06.00, maka patuhi waktu tersebut)
ü  Pagi           (Aktivitas Domestik)
ü  Siang          (Aktivitas Mengajar)
ü  Malam        (Aktivitas Keluarga)
5.   Jangan ijinkan agenda yang tidak terencana memenuhi jadwal waktu harian anda.
Ø  Pergi belanja yang tidak penting dan tidak mendesak
6.   Setelah tahap di atas selesai anda tentukan. Buatlah jadwal harian yang paling mudah anda kerjakan. (Contoh kalau saya membuat jadwal rutin saya masukkan di subuh-jam 07.00 – jadwal dinamis ( memperbanyak jam terbang dari jam 7 pagi- 7 malam, setelah jam 7 malam kembali ke aktivitas rutin yang belum selesai, sehingga muncul program 7 to 7)

WAKTU
AKTIVITAS
KETERANGAN
03.00 – 04.30
Sholat malam & Tilawah

04.30 – 05.30
Mempersiapkan materi untuk mengajar

05.30 – 06.00
Mengkondidikan anak-anak untuk bangun dan sholat subuh

06.00 – 07.00
Mempersiapkan sarapan & anak sekolah

07.00 – 07.30
Sholat Dhuha

07.30 – 09.00
Berangkat mengajar
Kalau ada jadwal ngajar pagi

Pekerjaan domestik
Kalau tidak ada jadwal ngajar pagi
09.00 – 12.00
Belajar (mempersiapkan materi mengajar) sambil mendampingi anak Homeschooling

12.00 – 13.00
Sholat Dzuhur berjamaah bersama anak-anak, makan siang & Istirahat

13.00 – 15.00
Berangkat mengajar
Kalau ada Jadwal ngajar siang

Mendampingi ke 2 anak  Homeschooling 
Kalau tidak ada jadwal ngajar siang
15.00 – 15.30
Sholat Ashar bersama anak-anak & Mandi

15.30 – 16.30
Mengkondisikan anak-anak untuk mandi dan mendampingi anak-anak bermain

16.30 – 17.30
Mengajar

17.30 – 18.00
Istirahat & Makan Malam

18.00 – 19.00
Sholat Maghrib berjamaah dengan anak-anak, Tilawah & Mendampingi anak-anak belajar mengaji

19.00 – 19.30
Sholat Isya berjamaah dengan anak-anak & Tilawah

19.30 – 21.00
Belajar sambil mendampingi anak-anak  dan berdiskusi dengan anak dan suami

21.00 – 21.30
Persiapan Tidur

21.30 – 03.00
Istirahat Tidur


7.   Amati selama satu minggu pertama, apakah terlaksana dengan baik?
kalau tidak segera revisi, kalau baik, lanjutkan sampai dengan 3 bulan
Janji pada diri sendiri untuk KOMITMEN & KONSISTEN, semoga Alloh selalu membimbing diri ini untuk menjadi lebih baik dan baik lagi, Aamiin


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung.