{padding: 20px; margin: 10px; background:#ffffff;}

Selasa, 30 Mei 2017

Materi Sesi #3 Membangun Peradaban Dari Dalam Rumah



      
“ Rumah adalah taman dan gerbang peradaban yang mengantarkan anggota keluarganya menuju peran peradabannya ”
Bunda, rumah kita adalah pondasi sebuah bangunan peradaban, dimana kita berdua bersama suami, diberi amanah sebagai pembangun peradaban melalui pendidikan anak-anak kita. Oleh karena itu sebagai orang yang terpilih dan dipercaya oleh yang Maha Memberi Amanah, sudah selayaknya kita jalankan dengan sungguh-sungguh.
Maka tugas utama kita sebagai pembangun peradaban adalah mendidik anak-anak sesuai dengan kehendakNya, bukan mencetaknya sesuai keinginan kita.
Sang Maha Pencipta menghadirkan kita di muka bumi ini sudah dilengkapi dengan “ misi spesifiknya ”, tugas kita memahami kehendakNya.
Kemudian ketika kita dipertemukan dengan pasangan hidup kita untuk membentuk sebuah keluarga, tidak hanya sekedar untuk melanjutkan keturunan, atau hanya sekedar untuk menyempurnakan agama kita. Lebih dari itu, kita bertemu dengan suami dan melahirkan anak-anak, adalah untuk lebih memahami apa sebenarnya “ peran spesifik keluarga” kita di muka bumi ini. 
Hal ini yang kadang kita lupakan, meski sudah bertahun-tahun menikah.
Darimana kita harus memulainya?
🙋 PRA NIKAH
Buat anda yang masih dalam taraf memantaskan diri agar mendapatkan partner membangun peradaban keluarga yang cocok, mulailah dengan tahapan-tahapan ini:
a. Bagaimana proses anda dididik oleh orangtua anda dulu?
b. Adakah yang membuat anda bahagia?
c. Adakah yang membuat anda “sakit hati/dendam’ sampai sekarang?
d. Apabila ada, sanggupkah anda memaafkan kesalahan masa lalu orangtua anda, dan kembali mencintai, menghormati beliau dengan tulus?
Kalau empat pertanyaan itu sudah terjawab dengan baik, maka melajulah ke jenjang pernikahan.
Tanyakan ke calon pasangan anda ke empat hal tersebut, minta dia segera menyelesaikannya.
Karena,
ORANG YANG BELUM SELESAI DENGAN MASA LALUNYA , AKAN MENYISAKAN BANYAK LUKA KETIKA MENDIDIK ANAKNYA KELAK
👨👩👧👧 NIKAH
Untuk anda yang sudah berkeluarga, ada beberapa panduan untuk memulai membangun peradaban bersama suami anda dengan langkah-langkah sbb:
Pertama, temukan potensi unik kita dan suami, coba ingat-ingat mengapa dulu anda memilih “dia” menjadi suami anda? Apa yang membuat anda jatuh cinta padanya? Dan apakah sampai hari ini anda masih bangga terhadap suami anda?
Kedua, lihat diri kita, apa keunikan positif yang kita miliki? Mengapa Allah menciptakan kita di muka bumi ini? Sampai kita berjodoh dengan laki-laki yang sekarang menjadi suami kita? Apa pesan rahasia Allah terhadap diri kita di muka bumi ini?
Ketiga, lihat anak-anak kita, mereka anak-anak luar biasa. Mengapa rahim kita yang dipilih untuk tempat bertumbuhnya janin anak-anak hebat yang sekarang ada bersama kita? Mengapa kita yang dipercaya untuk menerima amanah anak-anak ini? Punya misi spesifik apa Allah kepada keluarga kita, sehingga menghadirkan anak-anak ini di dalam rumah kita?
Keempat, lihat lingkungan dimana kita hidup saat ini. Mengapa kita bisa bertahan hidup dengan kondisi alam dimana tempat kita tinggal saat ini? Mengapa Allah menempatkan keluarga kita disini? Mengapa keluarga kita didekatkan dengan komunitas-komunitas yang berada di sekeliling kita saat ini?
Empat pertanyaan di atas, apabila terjawab akan membuat anda dan suami memiliki “ misi pernikahan” sehingga membuat kita layak mempertahankan keberadaan keluarga kita di muka bumi ini.
ORANGTUA TUNGGAL (SINGLE PARENT)
Buat anda yang saat ini membesarkan anak anda sendirian, ada pertanyaan tambahan yang perlu anda jawab selain ke empat hal tersebut di atas.
a. Apakah proses berpisahnya anda dengan bapaknya anak-anak menyisakan luka?
b. Kalau ada luka, sanggupkah anda memaafkannya?
c. Apabila yang ada hanya kenangan bahagia, sanggupkah anda mentransfer energi tersebut menjadi energi positif yang bisa menjadi kekuatan anda mendidik anak-anak tanpa kehadiran ayahnya?
Setelah ketiga pertanyaan tambahan di atas terjawab dengan baik, segeralah berkolaborasi dengan komunitas pendidikan yang satu chemistry dengan pola pendidikan anda dan anak-anak.
Karena,
IT TAKES A VILLAGE TO RAISE A CHILD
Perlu orang satu kampung untuk mendidik satu orang anak
Berawal dari memahami peran spesifik keluarga kita dalam membangun peradaban, kita akan makin paham apa potensi unik produktif keluarga kita, sehingga kita bisa senantiasa berjalan di jalanNya.
Karena,
Orang yang sudah berjalan di jalanNya, peluanglah yang akan datang menghampiri kita, bukan justru sebaliknya, kita yang terus menerus mengejar uang dan peluang
Tahap berikutnya nanti kita akan makin paham program dan kurikulum pendidikan semacam apa yang paling cocok untuk anak-anak kita, diselaraskan dengan bakat tiap anak, potensi unik alam sekitar, kearifan lokal dan potensi komunitas di sekitar kita.
Kelak, anda akan membuktikan bahwa antara pekerjaan, berkarya dan mendidik anak, bukanlah sesuatu yang terpisahkan, sehingga harus ada yang dikorbankan
Semuanya akan berjalan beriring selaras dengan harmoni irama kehidupan.
Salam Ibu Profesional,
/Tim Matrikulasi IIP/
SUMBER BACAAN
Agus Rifai, Konsep,Sejarah dan Kontribusi keluarga dalam Membangun Peradaban, Jogjakarta, 2013
Harry Santosa dkk, Fitrah Based Education, Jakarta, 2016
Muhammad Husnil, Melunasi Janji Kemerdekaan, Jakarta, 2015
Kumpulan artikel, Membangun Peradaban, E-book, tanggal akses 24 Oktober 2016
NICE HOMEWORK #3
Bunda, setelah kita belajar tentang "Membangun Peradaban dari Dalam Rumah" maka pekan ini kita akan belajar mempraktekkannya satu persatu.
Pra Nikah
a. Bagi anda yang sedang memantaskan diri untuk mendapatkan jodoh yang baik, tulislah suara hati anda dengan tema “UNTUKMU CALON IMAMKU”
b. Lihatlah diri anda, tuliskan kekuatan potensi yang ada pada diri anda.
c. Lihatlah orangtua dan keluarga anda. Silakan belajar membaca kehendakNya, mengapa anda dilahirkan di tengah-tengah keluarga anda saat ini dengan bekal/senjata potensi diri anda. Misi rahasia hidup apa yang DIA titipkan ke diri kita. Tulis apa yang anda rasakan selama ini.
d. Lihat lingkungan dimana anda tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan anda?adakah anda menangkap maksud Allah, mengapa  anda dihadirkan di lingkungan ini?
Nikah
Bagi anda yang sudah berkeluarga dan dikaruniai satu tim yang utuh sampai hari ini.
a. Jatuh cintalah kembali kepada suami anda, buatlah surat cinta yang menjadikan anda memiliki "alasan kuat" bahwa dia layak menjadi ayah bagi anak-anak anda.Berikan kepadanya dan lihatlah respon dari suami.
b.Lihatlah anak-anak anda, tuliskan potensi kekuatan diri mereka masing-masing.
c. Lihatlah diri anda, silakan cari kekuatan potensi diri anda. kemudian tengok kembali anak dan suami, silakan baca kehendak Allah, memgapa anda dihadirkan di tengah-tengah keluarga seperti ini dengan bekal kekuatan potensi yg anda miliki.
d. Lihat lingkungan dimana anda tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan anda? adakah anda menangkap maksud Allah, mengapa keluarga anda dihadirkan disini?
Orangtua Tunggal (Single Parent)
Bagi anda yang saat ini sedang mendidik anak-anak anda sendirian tanpa kehadiran pasangan hidup kita
a. Buatlah “Tanda Penghormatan’, dengan satu dua kalimat tentang sisi baik “ayah dari anak-anak kita” sehingga dia layak dipilih Allah menjadi ayah bagi anak kita, meskipun saat ini kita tidak lagi bersamanya.
b.Lihatlah anak-anak anda, tuliskan  potensi kekuatan diri mereka masing-masing.
c. Lihatlah diri anda, silakan cari kekuatan potensi diri anda. kemudian tengok kembali anak anda, silakan baca kehendak Allah, mengapa anda dihadirkan dengan tantangan keluarga yang luar biasa seperti ini. Apa misi hidup rahasiaNya  sehingga kita diberi ujian tetapi diberikan bekal kekuatan potensi yg kita miliki.
d. Lihat lingkungan dimana anda tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan anda? adakah anda menangkap maksud Allah, mengapa keluarga anda dihadirkan disini?
Setelah menjawab pertanyaan - pertanyaan tersebut di atas, sekarang belajarlah memahami apa sebenarnya "peran spesifik keluarga" anda di muka bumi ini.
Selamat membaca hati dan menuliskannya dengan nurani. Sehingga kata demi kata di nice homework #3 kali ini akan punya ruh, dan menggerakkan hati yang membacanya.
Salam Ibu Profesional
/Tim Matrikulasi Ibu Profesional/

NHW#3_SriMulyani_IIP Barlingmascakeb
    A. SuamIku...
Alloh pertemukan kita In sha Alloh di tempat yang Alloh muliakah dan Alloh Ridhoi di majlis ilmu dimana kita sama-sama berjuang untuk bisa mengenal Nya DAARUT TAUHIID
Doa ku selama ini terjawab sudah bahwa engkau memang jodoh yang Alloh tetapkan di Lauhmahfuz karena itu yang ku minta, bukan jodoh pilihan nafsuku tapi jodoh pilihan Nya...
Kuterima pinangan mu tanpa ada alasan lagi, yang pasti dirimu sama-sama satu guru tentunya kita tidak akan jauh perbedaan keilmuan dan pemahaman kita tentang agama, dan yang hanya saya tahu bahwa akhlakmu baik dimata teman-temanmu, hanya berjarak 2 bulan kita  langsung menujuke jenjang pernikahan, waktu itu ku tak peduli apa posisimu di tempat kerjamu, ku tak peduli gajimu berapa, ku tak peduli pendidikanmu, yang pasti ku telah menemukan seseorang yang akan menyempurnakan sebagian dari dienku, yang sempurna akhlaknya yang selama ini kunantikan...
Dalam perjalanan mengarungi kebersamaan denganmu ku temukan beberapa kelebihan mu yang melengkapi kekuranganku, dan kutemukan beberapa kekuranganmu yang ku berusaha untuk kusempurnakan, memang semuanya berproses...
Karaktermu  yang lembut dan romantis, melengkapi karakterku yang terlalu tegas dan kaku,  sabarmu membuat diriku banyak belajar darimu, kesetiaanmu yang tidak meragukan membuat diriku belajar untuk membalas kesetiaanmu dan taat padamu... tak pernah ada rasa iri dengki di hatimu kepada orang lain, rasa syukur dan qanaah terhadap nikmat Alloh membuat diriku belajar terus untuk menjadi ahli syukur darimu... Ah... kau memang mutiara pilihan Alloh yang ku dapatkan tidak mudah, penuh dengan riyadhah dan taqarub kepada Alloh...
Yang membuatku bangga padamu, tingginya  tingkat keyakinanmu pada Sang Kuasa,  ada saat di mana diriku melihat rumput tetangga yg jauh lbh hijau, dan kadang syetan menggoyahkan rasa syukurku seakan akan diriku kufur...dan dirimu juga tak pernah mengeluh keyakinanmu akan kasih sayang Alloh membuat diriku semakin yakin dan yakin seperti halnya dengan dirimu,,,,
Kau begitu menyemangatiku, dalam pendidikan, dalam karir pokoknya dalam segala hal yang selama itu adalah demi kebaikanku kau curahkan jiwa ragamu demi diriku
Jodoh itu memang untuk saling melengkapi, segala kekurangan yang ku miliki ternyata ada pada dirimu dan hanya dirimu yang bisa menyempurnakannya ...
Terimakasih suamiku, selama kebersamaan denganmu saya banyak belajar segalanya, diriku tumbuh semakin matang tumbuh menjadi wanita dewasa yang terus berjuang mengenal Nya dan dekat dengan Nya...
Terimakasih ya Rabb ini jawaban dari jodoh yg sll aku minta pada Mu aku minta jodoh yg telah Kau tetapkan di Lauh Mahfudz, bukan jodoh pilihan nafsuku tapi jodoh pilihan Mu,,,,
Semoga dirimu jodoh dunia akhiratku...
Respon Suami:
“Terima kasih sayang sudah menjadi isteriku” sambil di peluk dan di kecup”
B. Anak ku...
Tidaklah semata Alloh menitipkan kalian pada ibu, pasti Alloh punya rencana yang indah untuk kita semua...kadang ibu berfikir apakah ibu  bisa mendidik kalian sebagaimana yang dikehendaki Nya dengan segala potensi yang Dia titipkan pada ibu dan kalian? Ibu yakin Alloh menghadirkan kalian juga agar ibu bisa banyak belajar dari kalian dengan potensi yang dimiliki kalian, ibu hanya sebagai perantara Nya dalam merawat, mengasuh dan mendidik kalian, dengan segala kemampuan dan keilmuan yang terbatas ini dan segenap jiwa dan raga yang dimiliki ibu, ibu berusaha tunaikan amanah ini dengan hanya semata-mata untuk mendapat Ridho-Nya... dan ibu juga berharap kalian lah yang bisa menghantarkan ibu dan bapak ke surga untuk bisa berjumpa dengan Nya...
ALFA AZ_ZAHRA, ibu dan bapak tak mampu memberi namamu langsung, ibu dan bapak merasa tdk pantas untuk memberi namamu kami masih jauh dari kesholehan sbg seorang hamba Alloh, karena dirimu terlalu suci bagi kami walaupun dirimu keluar dari rahim ibumu yang penuh dosa ini...
Anak ku... Alloh titipkan kepadamu rupa dan paras yang cantik sungguh sempurna ciptaan Nya... semoga dirimu pandai menjaga diri. Dengan segala kasih sayang Nya Alloh berikan kecerdasan padamu, sehingga kesungguhanmu dalam belajar membuat ibu kagum padamu... dan banyak belajar darimu padahal bukankah harusnya sebaliknya.  Alloh berikan semua potensi kepadamu sebagai bekal dan amanah dalam mengarungi kehidupan ini dengan ghiroh untuk tekun dalam belajar....sehingga kemampuan mu di luar batas usiamu, dirimu sungguh-sunguh dalam belajar di usiamu sekarang ini sudah menguasai perhitungan sampai perkalian 10, dirimu seungguh-sungguk untuk belajar menulis sampai akhirnya di usia 7 tahun ini sudah mampu mencurahkan isi hatimu dibuku catatan harian, bahkan dirimu sungguh-sungguh untuk belajar membaca sehingga di usia mu sekarang ini beberapa buku sudah kau lahap habis di baca,  di usiamu blm genap 6 tahun dirimu sudah bisa khatam Al-Quran, bahkan Juz 30 dan bbrp surat pilihan sudah bisa dihafal, bahkan sampai hari inipun kau masih rutinkan tadarus selepas sholat maghrib, di usia 5 tahun sampai 7 tahun ini dirimu sudah bisa mengikuti sholat tarawih berjamaah dengan ibu 8 rakaat dengan witirnya 3 rakaat setiap bulan ramadhan, dan puasa ramadhan sampai tuntas mulai usia 6 sampai 7  tahun ini, bahkan sholat 5 waktu setiap harinya full  terkadang sebelum berangkat sekolah kau sempatkan sholat dhuha, orang tua mana yang tidak bangga dengan dirimu, sungguh jauh dengan ibu mu ini, sungguh ibu benar-benar banyak belajar darimu..... semuanya kau lakukan tanpa ada paksaan tapi kemauan dan kesadarnmu sendiri....dirimu begitu matang... semangat ibadah mu luar biasa semoga istiqomah sampai dewasa...
MUHAMMAD HAMZAH, ibu dan bapakmu juga tidak sanggup memberi namamu langsung ibu dan bapak serahkan kepada mereka yg lbh sholeh untuk berkenan memberikan namamu, Hamzah semoga dirimu bisa meniru paman Rasululloh yang gigih dalam memperjuangkan Islam, sejak dini sudah tampak kegigihan mu dalam membela kebenaran sekecil apapun dalam keluarga, berani untuk mengemukakan argumentasi dan selalu berfikir kritis terhadap segala hal yang belum dan ingin diketahui, logika berfikir secara teknis pun begitu dominan sehingga bisa menyusun lego-legomu menjadi berbagai bentuk yang amazing, bahkan di usia 6 tahun ini dirimu sudah bisa menggambar dg menggunakan media komputer dengan segala bentuk yang menarik yang tidak pernah ibu duga kalau dirimu sudah bisa berkarya, sungguh amazing buat ibu karena imajinasimu tinggi, rasa tanggung jawab dan sifat sayangmu terhadap keluarga yang tinggi membuat ibu bangga padamu, di usia yang masih dini ini tidak segan-segannya dirimu membantu ibu untuk urusan pekerjaan rumah tangga dari mulai menyapu, mengepel, cuci piring, membuang sampai sampai belanja ke warung untuk keperluan rumah tangga kau mau, sayang... semoga istiqomah dengan segala kebaikan yang kau miliki dan semoga amanah dengan segala potensi yang Alloh berikan kepadamu dan semuanya semata-mata untuk Islam.... Ibu banyak belajar darimu...
Anak-anakku tidaklah Alloh takdirkan kalian menjadi anak-anak ibu dan ibu ditakdirkan menjadi ibu dari kalian bahwa kita harus saling bersinergi untuk mencapai peradaban Islam yang Rahmatan Lil Alamin yang berawal dari rumah mungil kita...sehingga meraih surga Nya...
    C. Wahai diri...
Sungguh banyak karunia Alloh yang dianugerahkan dengan segala potensi yang Alloh titipkan kepadamu, semoga kau menyadari akan hal itu, karena seringkali kau sibuk dengan potensi yang diberikan Alloh kepada orang lain dibandingkan dengan yang sudah Alloh berikan kepada dirimu.
Wahai diri...
Alloh berikan padamu semangat yang tinggi untuk terus belajar, sampai sekarang pun masih semangat untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, agar kau bisa tularkan kepada sesama, tidak hanya dikampus tetapi juga orang–orang terdekat denganmu yang ditakdirkan Alloh mereka sebagai suami dan anak-anakmu...
Wahai diri...
Alloh titipkan kemampuan kepadamu untuk bisa menyampaikan dan mengajarkan segala ilmu yang kau miliki tidak hanya kepada mahasiswa namun yang utama adalah kepada keluarga kecilmu dengan sungguh-sungguh, lemah lembut dan santun...
Wahai diri...
Alloh karuniakan kepadamu kesungguhan untuk terus berubah dalam rangka memperbaiki diri agar menjadi orang yang beruntung tidak menjadi orang yang merugi apalagi celaka Naudzubillah... sehingga Alloh berharap  agar dirimu untuk tidak kenal lelah berjuang bersama dengan keluargamu untuk terus menjadi semakin lebih baik dan baik lagi sampai derajat istiqomah...
Wahai diri...
Alloh dengan Maha Rahman dan Rahiim Nya menganugerahkan kepada dirimu  rasa kasih dan sayang Nya agar kau bisa mencurahkannya kepada keluargamu dan kepada sesama...
Perbanyaklah syukurmu dan jadikan lah dirimu ahli syukur terhadap segala karunia Alloh sekecil apapun, karena tidak ada apa-apanya dirimu tanpa karunia Nya...
Suamiku, anak-anakku tidaklah semata Alloh takdirkan kita untuk disatukan dalam ikatan yang suci sebagai sebuah keluarga, semuanya ada dalam skenario Alloh agar kita bisa sama-sama belajar satu sama lain diantara kita dengan segala potensi yang kita miliki masing-masing untuk saling menyempurnakan.
Terimakasih suamiku dan anak-anakku yang sabar mebersamai ibumu dengan segala kekurangannya ini...
   D. Lingkungan
Saya yakin Alloh punya rencana terbaik dan terindah untuk saya dan keluarga sehingga saya oleh Alloh di tempatkan sekarang di sini di Jawa Tengah yang sebenarnya tidak terlinitas dalam pikiran saya untuk tinggal didaerah ini, bahkan sempat terlintas pun dihati kalau saya tidak mau kalau harus tinggal di sini. Setelah sekian tahun hampir sebelas tahun tinggal di Jawa Barat tepatnya di Bandung dari mulai kuliah sampai menemukan belahan hati dan mempunyai buah hati dan hidup di lingkungan yang religius lingkungan pesantren dengan segala pernik kehidupan dan didikan pesantren yang mungkin banyak orang yang merindukan untuk tinggal d sana tetapi Alloh punya rencana lain sehingga kami harus berhijrah ke tempat yang memang asing bagi kami dari mulai bahasa, yang sering mengalami kesulitan untuk memahami dan mengucapkannya sampai sekarang ini, karakter dan budaya masyarakatnya sungguh membuat saya harus ekstra beradaptasi... coba saya renungi, bahwa Alloh takdirkan saya tinggal di tempat ini adalah pilihan saya yang berawal dari sebuah keputusan dengan berbagai pertimbangan yang didasarkan pada situasi dan kondisi, namun saya banyak mendapat hikmah, dan terus saya merenung bahwa saya harus bisa berdakwah di sini tidak harus di tempat yang nyaman seperti halnya di Bandung dengan sudah terkondisikan segalanya dengan baik, berbeda ketika kita berdakwah di lingkungan yang baru dan awam semuanya perlu perjuangan dan keistiqomahan sehingga kita bisa menjadi pionir dan teladan buat lingkungan sekitar, sehingga dengan kehadiran saya di tempat ini harus bisa memberi manfaat dan saya bisa banyak juga belajar dari lingkungan sekitar...
Bahkan saya yakin Alloh menakdirkan keluarga kami disini agar kami bisa berbagi dengan sedikit ilmu dan pengalaman yang kami miliki dengan lingkungan masyarakat yang masih terkotak-kotak dalam hal organisasi keagamaan dengan kami yang dididik di lingkungan pesantren sebelumnya yang meniadakan batas perbedan pemahaman organisasi keagamaan sehingga kami disini bisa lebur dan bisa menyesuaikan diri dengan siapapun dan organisasi apapun, sehingga kami banyak saudara dari berbagai latarbelakang sehingga bisa bersatu dan menyatukan masyarakat dalam kesatuan ISLAM.
Terima kasih Alloh, memang rencana Mu lebih Indah ….



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung.