{padding: 20px; margin: 10px; background:#ffffff;}

Sabtu, 19 Mei 2018

Tantangan Level 11


Membangkitkan Fitrah Seksualitas Anak


Hari ke-1
Review kelompok 1
1. Alloh menciptakan makhluk berpasang-pasangan, begitupun halnya dengan manusia.
2. Dari segi biologis laki-laki dan perempuan tidak sama.
3. Laki-laki dan perempuan masing-masing mempunyai fitrah.
4. Salah satunya adalah fitrah seksualitas.
5. Fitrah seksualitas merupakan bagaimana seseorang berfikir, merasa dan bersikap sesuai dengan bawaannya yaitu sebagai laki-laki dan sebagai perempuan.
6. Fitrah seksualitas harus diasah semenjak bayi.
7. Orang tua mempunyai peran yang penting dalam mendidik fitrah seksual ini.
8. Salah satu media yang ditawarkan oleh kelompok 1 adalah busy book, yang didalamnya berisi tentang perbedaan organ tubuh antara laki-laki & perempuan, pengenalan anggota keluarga, batasan aurat, jenis sentuhan yang boleh dan tidak boleh.

9. Adapun solusi yang ditawarkan kelompok 1 adalah bagaimana orang tua bias menjadi role model bagi anak-anaknya.
#Hari1
#Tantangan10Hari
#Materi11
#KuliahBunSayIIP
#MembangkitkanFitrahSeksualitasAnak



Hari ke-2
Review kelompok 2
1.     Penting menumbuhkan fitrah seksualitas pada anak:
a.    Memahami peran gendernya
b.    Mengidentifikasi dirinya
c.    Melindungi dirinya
2.    Fitrah seksualitas sesuai usianya:
a.    0-2 tahun: Pengenalan anggota tubuh, toilet training
b.    3-6 tahun: Pakaian sesuai gender, pengenalan kewajiban ibadah dan menutup aurat, pendidikan rasa malu, batasan sentuhan
c.    7-10 tahun: batasan menutup aurat, tempat tidur terpisah, pengenalan tugas rumah tangga, persiapan mental untuk masa baligh
d.    10-14 tahun: mengelola rasa suka terhadap lawan jenis
3.    Tantangan yang dihadapi anak
a.    Fenomena social lingkungan: LGBT, Ancaman prdofilia, aurat yang terbuka.
b.    Tantangan dalam keluarga
4.    Solusi yang di tawarkan kelompok 2 adalah:
a.    Kehadiran orang tua yang berkualitas
b.    Orang tua sebagai teladan
c.    Menumbuhkan fitrah seksualitas sesuai dengan usianya

#Hari2
#Tantangan10Hari
#Materi11
#KuliahBunSayIIP
#MembangkitkanFitrahSeksualitasAnak


Hari ke-3
Review kelompok 3
1.     Tantangan masalah gender
a.    Maraknya transgender
b.    Penyimpangan seksual
c.    Maraknya akses pornografi
d.    Kekerasan seksual terhadap anak
2.     Fitrah seksualitas adalah merawat, membangkitkan dan menumbuhkan fitrah sesuai gendernya.
3.    Pentingnya fitrah seksualitas:
a.    Perlu kehadiran, kedekatan ayah dan ibu secara utuh dari sejak bayi sampai baligh
b.    Ayah memberikan suplai maskulinitas da ibu feminimitas
4.    Media edukasi yang ditawarkan kelompok 3 adalah video mengenal sentuhan
5.    Solusi yang ditawatkan:
a.    Perkuat ketahanan ayah & ibu
b.    Komunikasi produktif
c.    Perkokoh fitrah keimanan
d.    Lingkungan yang kondusif

#Hari3
#Tantangan10Hari
#Materi11
#KuliahBunSayIIP
#MembangkitkanFitrahSeksualitasAnak


Hari ke-4

Review



Pola Pendidikan Seks Untuk Anak
Munif Chatib
Sebagai orang tua harus mempunyai ilmu seksologi, karena dikhawatirkan suatu saat nanti anak kita bertanya contohnya seorang anak kelas 1 SD tiba-tiba  bertanya adikku itu keluar dari mana? Atau anak kita yang SMP bertanya kenapa tumbuh bulu halus  di kumis.
Mungkin kita sebagai orang tua mengalami kesulitan dalam menjawabnya, oleh karena itu orang tua harus mempunyai ilmu, yaitu ilmu seksologi.
Pemahaman orang tua terhadap ilmu seksologi harus holistic mulai dari anak usia dini, akil baligh, remaja dan dewasa, saying sekali masalah ini selalu dianggap tabu
Ada 3 tahapan penting bagaimana orang tua harus memahami seksologi:
1. Orang tua harus tau cara memberi informasi kepada anak mengenai kondisi perubahan seksologi yang dialaminya.
2. Orang tua harus tau cara menjawab “pertanyaan-pertanyaan” anak.
3. Orang tua harus tau cara mendesain perilaku keseharian sesuai ajaran agama dan pertumbuhan secara alami.

#Hari4
#Tantangan10Hari
#Materi11
#KuliahBunSayIIP
#MembangkitkanFitrahSeksualitasAnak


Hari ke-5


Review

http://sulbar.bkkbn.go.id/Lists/Artikel/DispForm.aspx?ID=130


                     
1                        1.   Sebagian besar masyarakat masih menganggap membicarakan seks itu adalah sesuatu hal yang tabu dan tak layak dibicarakan. Ketika anak kita bertanya soal seksualitasnya pasti kita dengan cepat akan mengalihkannya dan sikap seperti itulah adalah salah.
2.  Anak memiliki rasa ingin tahu tentang banyak hal, bila kita sebagai orang tua tidak bisa mengarahkan dengan baik, tidak bisa memberikan informasi yang jelas cenderung mereka akan mencari informasi dari orang lain dan teman-temannya, informasi tersebut belum tentulah informasi yang baik.
3.  Sedikit sekali masyarakat terutama orang tua yang peduli akan pendidikan seks dan menempatkan bahwa seks adalah sesuatu yang penting.
4.  Pendidikan seks tidak selalu mengenai hubungan pasangan suami istri, tapi juga mencakup hal-hal lain seperti pemberian pemahaman tentang perkembangan fisik dan hormonal seorang anak serta memahami berbagai batasan sosial yang ada di masyarakat," ujar Dra Dini Oktaufik dari yayasan ISADD (Intervention Service for Autism and Developmental Delay).
5.  Membahas masalah seks pada anak memang tidak mudah. Namun, mengajarkan pendidikan seks pada anak harus diberikan agar anak tidak salah melangkah dalam hidupnya. Pendidikan seks wajib diberikan orangtua pada anaknya sedini mungkin. Tepatnya dimulai saat anak usia 3-4 tahun, karena pada usia ini anak sudah bisa melakukan komunikasi dua arah dan dapat mengerti mengenai organ tubuh mereka dan dapat pula dilanjutkan pengenalan organ tubuh internal
6.  Pendidikan seks adalah upaya pengajaran, penyadaran, dan pemberian informasi tentang masalah seksual. Informasi yang diberikan di antaranya pengetahuan tentang fungsi organ reproduksi dengan menanamkan moral, etika, komitmen, agama agar tidak terjadi "penyalahgunaan" organ reproduksi ter­sebut.
7.  Pendidikan seks dapat dikatakan sebagai cikal bakal pendidikan kehidupan berkeluarga yang memiliki makna sangat penting. Para ahli psikologi menganjurkan agar anak-anak sejak dini hendaknya mulai dikenalkan dengan pendidikan seks yang sesuai dengan tahap perkembangan kedewasaan mereka.
8.  Pendidikan seks didefinisikan sebagai pendidikan mengenai anatomi organ tubuh yang dapat dilanjutkan pada reproduksi seksualnya dan akibat-akibatnya bila dilakukan tanpa mematuhi aturan hukum, agama, dan adat istiadat, serta kesiapan mental dan material seseorang.
9.  Sementara dr. Warih A Puspitosari, M.Sc, Sp.K.J.  menjelaskan bahwa “Pendidikan seks usia dini bukan berarti mengajarkan bagaimana cara melakukan seks. Namun pendidikan seks pada usia dini menjelaskan tentang organ-organ yang dimiliki manusia dan apa fungsinya”.
10.          Tujuan pendidikan seks sesuai usia perkembangan pun berbeda-beda. Seperti pada usia balita, tujuannya adalah untuk memperkenalkan organ seks yang dimiliki, seperti menjelaskan anggota tubuh lainnya, termasuk menjelas­kan fungsi serta cara melindunginya. Jika tidak dilakukan lebih awal maka ada kemungkinan anak akan mendapatkan banyak masalah seperti memiliki kebiasaan suka memegang alat kemaluan sebelum tidur, suka memegang payudara orang lain atau masalah lainnya.
11.Untuk usia sekolah mulai 6-10 tahun bertujuan memahami perbedaan jenis kelamin (laki-laki dan perernpuan), menginformasikan asal-usul manusia, membersihkan alat genital dengan benar agar terhindar dari kuman dan penyakit.
12.          Sedangkan usia menjelang remaja, pendidikan seks bertujuan untuk menerangkan masa pubertas dan karakteristiknya,serta menerima perubahan dari bentuk tubuh.
13.          Pendidikan seks berguna untuk memberi penjelasan mengenai perilaku seks yang merugikan (seperti seks bebas), menanamkan moral dan prinsip "say no" untuk seks pranikah serta membangun penerimaan terhadap diri sendiri. Bahkan, pendidikan seks juga penting diberikan pada anak di usia pranikah untuk pembekalan pada pasangan yang ingin menikah tentang hubungan seks yang sehat dan tepat.
14.          Tips Cerdas Berbicara Seks padaAnak
a.  Luangkan waktu untuk membuat dialog atau diskusi tentang seks dengan anak.
b.  Sikap terbuka, informatif, dan yakin atau tidak ragu-ragu.
c.  Siapkan materi dan penyampaian disesuaikan dengan usia anak.
d.  Gunakan media atau alat bantu konkret seperti boneka, gambar, binatang, untuk memudahkan anak menyerap informasi.
e.  Membekali diri dengan wawasan cukup untuk menjawab pertanyaan anak.
f.  Menjawab pertanyaan dengan jujur dan dengan bahasa yang lebih halus.
g.  Dalam memberikan pendidikan seks pada anak sebaiknya anak mengenali bagian tubuh dirinya sendiri dan jangan pernah mengeksplor tubuh orang lain.
h.  Mendiskusikan kepada ahli atau psikolog apabila ada hal-hal yang masih ragu atau bingung, terutama apabila terjadi hambatan dalam memberikan informasi.
i.    Menyakinkan diri bahwa pendidikan seks pada anak adalah penting dan bermanfaat.





#Hari5

#Tantangan10Hari
#Materi11
#KuliahBunSayIIP
#MembangkitkanFitrahSeksualitasAnak




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung.