Membangkitkan Fitrah Seksualitas Anak
Hari ke-1
Review
kelompok 1
1. Alloh
menciptakan makhluk berpasang-pasangan, begitupun halnya dengan manusia.
2. Dari
segi biologis laki-laki dan perempuan tidak sama.
3. Laki-laki
dan perempuan masing-masing mempunyai fitrah.
4. Salah
satunya adalah fitrah seksualitas.
5. Fitrah
seksualitas merupakan bagaimana seseorang berfikir, merasa dan bersikap sesuai
dengan bawaannya yaitu sebagai laki-laki dan sebagai perempuan.
6. Fitrah
seksualitas harus diasah semenjak bayi.
7. Orang
tua mempunyai peran yang penting dalam mendidik fitrah seksual ini.
8. Salah
satu media yang ditawarkan oleh kelompok 1 adalah busy book, yang didalamnya berisi tentang perbedaan organ tubuh
antara laki-laki & perempuan, pengenalan anggota keluarga, batasan aurat,
jenis sentuhan yang boleh dan tidak boleh.
9. Adapun
solusi yang ditawarkan kelompok 1 adalah bagaimana orang tua bias menjadi role
model bagi anak-anaknya.
#Hari1
#Tantangan10Hari
#Materi11
#KuliahBunSayIIP
#MembangkitkanFitrahSeksualitasAnak
Hari
ke-2
Review
kelompok 2
1. Penting menumbuhkan fitrah seksualitas pada
anak:
a. Memahami peran gendernya
b. Mengidentifikasi dirinya
c. Melindungi dirinya
2. Fitrah seksualitas sesuai usianya:
a. 0-2 tahun: Pengenalan anggota tubuh, toilet
training
b. 3-6 tahun: Pakaian sesuai gender, pengenalan
kewajiban ibadah dan menutup aurat, pendidikan rasa malu, batasan sentuhan
c. 7-10 tahun: batasan menutup aurat, tempat
tidur terpisah, pengenalan tugas rumah tangga, persiapan mental untuk masa baligh
d. 10-14 tahun: mengelola rasa suka terhadap
lawan jenis
3. Tantangan yang dihadapi anak
a. Fenomena social lingkungan: LGBT, Ancaman
prdofilia, aurat yang terbuka.
b. Tantangan dalam keluarga
4. Solusi yang di tawarkan kelompok 2 adalah:
a. Kehadiran orang tua yang berkualitas
b. Orang tua sebagai teladan
c. Menumbuhkan fitrah seksualitas sesuai
dengan usianya
#Hari2
#Tantangan10Hari
#Materi11
#KuliahBunSayIIP
#MembangkitkanFitrahSeksualitasAnak
Hari
ke-3
Review
kelompok 3
1. Tantangan masalah gender
a. Maraknya transgender
b. Penyimpangan seksual
c. Maraknya akses pornografi
d. Kekerasan seksual terhadap anak
2. Fitrah
seksualitas adalah merawat, membangkitkan dan menumbuhkan fitrah sesuai
gendernya.
3. Pentingnya fitrah seksualitas:
a. Perlu kehadiran, kedekatan ayah dan ibu
secara utuh dari sejak bayi sampai baligh
b. Ayah memberikan suplai maskulinitas da ibu
feminimitas
4. Media edukasi yang ditawarkan kelompok 3
adalah video mengenal sentuhan
5. Solusi yang ditawatkan:
a. Perkuat ketahanan ayah & ibu
b. Komunikasi produktif
c. Perkokoh fitrah keimanan
d. Lingkungan yang kondusif
#Hari3
#Tantangan10Hari
#Materi11
#KuliahBunSayIIP
#MembangkitkanFitrahSeksualitasAnak
Hari ke-4
Review
Pola
Pendidikan Seks Untuk Anak
Munif
Chatib
Sebagai
orang tua harus mempunyai ilmu seksologi, karena dikhawatirkan suatu saat nanti
anak kita bertanya contohnya seorang anak kelas 1 SD tiba-tiba bertanya adikku itu keluar dari mana? Atau anak
kita yang SMP bertanya kenapa tumbuh bulu halus di kumis.
Mungkin
kita sebagai orang tua mengalami kesulitan dalam menjawabnya, oleh karena itu
orang tua harus mempunyai ilmu, yaitu ilmu seksologi.
Pemahaman
orang tua terhadap ilmu seksologi harus holistic mulai dari anak usia dini,
akil baligh, remaja dan dewasa, saying sekali masalah ini selalu dianggap tabu
Ada
3 tahapan penting bagaimana orang tua harus memahami seksologi:
1. Orang tua
harus tau cara memberi informasi kepada anak mengenai kondisi perubahan
seksologi yang dialaminya.
2. Orang tua
harus tau cara menjawab “pertanyaan-pertanyaan” anak.
3. Orang tua
harus tau cara mendesain perilaku keseharian sesuai ajaran agama dan pertumbuhan
secara alami.
#Hari4
#Tantangan10Hari
#Materi11
#KuliahBunSayIIP
#MembangkitkanFitrahSeksualitasAnak
Hari ke-5
Review
http://sulbar.bkkbn.go.id/Lists/Artikel/DispForm.aspx?ID=130
http://sulbar.bkkbn.go.id/Lists/Artikel/DispForm.aspx?ID=130
1 1.
Sebagian
besar masyarakat masih menganggap membicarakan seks itu adalah sesuatu hal yang
tabu dan tak layak dibicarakan. Ketika anak kita bertanya soal seksualitasnya
pasti kita dengan cepat akan mengalihkannya dan sikap seperti itulah adalah
salah.
2. Anak memiliki rasa ingin tahu tentang
banyak hal, bila kita sebagai orang tua tidak bisa mengarahkan dengan baik,
tidak bisa memberikan informasi yang jelas cenderung mereka akan mencari
informasi dari orang lain dan teman-temannya, informasi tersebut belum tentulah
informasi yang baik.
3. Sedikit sekali masyarakat terutama orang
tua yang peduli akan pendidikan seks dan menempatkan bahwa seks adalah sesuatu
yang penting.
4. Pendidikan seks tidak selalu mengenai
hubungan pasangan suami istri, tapi juga mencakup hal-hal lain seperti
pemberian pemahaman tentang perkembangan fisik dan hormonal seorang anak serta
memahami berbagai batasan sosial yang ada di masyarakat," ujar Dra Dini
Oktaufik dari yayasan ISADD (Intervention Service for Autism and Developmental
Delay).
5. Membahas masalah seks pada anak memang
tidak mudah. Namun, mengajarkan pendidikan seks pada anak harus diberikan agar
anak tidak salah melangkah dalam hidupnya. Pendidikan seks wajib diberikan
orangtua pada anaknya sedini mungkin. Tepatnya dimulai saat anak usia 3-4
tahun, karena pada usia ini anak sudah bisa melakukan komunikasi dua arah dan
dapat mengerti mengenai organ tubuh mereka dan dapat pula dilanjutkan pengenalan
organ tubuh internal
6. Pendidikan seks adalah upaya
pengajaran, penyadaran, dan pemberian informasi tentang masalah seksual.
Informasi yang diberikan di antaranya pengetahuan tentang fungsi organ
reproduksi dengan menanamkan moral, etika, komitmen, agama agar tidak terjadi
"penyalahgunaan" organ reproduksi tersebut.
7. Pendidikan seks dapat dikatakan sebagai
cikal bakal pendidikan kehidupan berkeluarga yang memiliki makna sangat
penting. Para ahli psikologi menganjurkan agar anak-anak sejak dini hendaknya
mulai dikenalkan dengan pendidikan seks yang sesuai dengan tahap perkembangan
kedewasaan mereka.
8. Pendidikan seks didefinisikan sebagai
pendidikan mengenai anatomi organ tubuh yang dapat dilanjutkan pada reproduksi
seksualnya dan akibat-akibatnya bila dilakukan tanpa mematuhi aturan hukum,
agama, dan adat istiadat, serta kesiapan mental dan material seseorang.
9. Sementara dr. Warih A Puspitosari,
M.Sc, Sp.K.J. menjelaskan bahwa
“Pendidikan seks usia dini bukan berarti mengajarkan bagaimana cara melakukan
seks. Namun pendidikan seks pada usia dini menjelaskan tentang organ-organ yang
dimiliki manusia dan apa fungsinya”.
10.
Tujuan
pendidikan seks sesuai usia perkembangan pun berbeda-beda. Seperti pada usia
balita, tujuannya adalah untuk memperkenalkan organ seks yang dimiliki, seperti
menjelaskan anggota tubuh lainnya, termasuk menjelaskan fungsi serta cara
melindunginya. Jika tidak dilakukan lebih awal maka ada kemungkinan anak akan
mendapatkan banyak masalah seperti memiliki kebiasaan suka memegang alat
kemaluan sebelum tidur, suka memegang payudara orang lain atau masalah lainnya.
11.Untuk
usia sekolah mulai 6-10 tahun bertujuan memahami perbedaan jenis kelamin
(laki-laki dan perernpuan), menginformasikan asal-usul manusia, membersihkan
alat genital dengan benar agar terhindar dari kuman dan penyakit.
12.
Sedangkan
usia menjelang remaja, pendidikan seks bertujuan untuk menerangkan masa
pubertas dan karakteristiknya,serta menerima perubahan dari bentuk tubuh.
13.
Pendidikan
seks berguna untuk memberi penjelasan mengenai perilaku seks yang merugikan
(seperti seks bebas), menanamkan moral dan prinsip "say no" untuk
seks pranikah serta membangun penerimaan terhadap diri sendiri. Bahkan,
pendidikan seks juga penting diberikan pada anak di usia pranikah untuk
pembekalan pada pasangan yang ingin menikah tentang hubungan seks yang sehat
dan tepat.
14.
Tips
Cerdas Berbicara Seks padaAnak
a. Luangkan waktu untuk membuat dialog
atau diskusi tentang seks dengan anak.
b. Sikap terbuka, informatif, dan yakin
atau tidak ragu-ragu.
c. Siapkan materi dan penyampaian
disesuaikan dengan usia anak.
d. Gunakan media atau alat bantu konkret
seperti boneka, gambar, binatang, untuk memudahkan anak menyerap informasi.
e. Membekali diri dengan wawasan cukup
untuk menjawab pertanyaan anak.
f. Menjawab pertanyaan dengan jujur dan
dengan bahasa yang lebih halus.
g. Dalam memberikan pendidikan seks pada
anak sebaiknya anak mengenali bagian tubuh dirinya sendiri dan jangan pernah
mengeksplor tubuh orang lain.
h. Mendiskusikan kepada ahli atau psikolog
apabila ada hal-hal yang masih ragu atau bingung, terutama apabila terjadi
hambatan dalam memberikan informasi.
i.
Menyakinkan
diri bahwa pendidikan seks pada anak adalah penting dan bermanfaat.
#Hari5
#Tantangan10Hari
#Materi11
#KuliahBunSayIIP
#MembangkitkanFitrahSeksualitasAnak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung.