{padding: 20px; margin: 10px; background:#ffffff;}

Sabtu, 11 November 2017

Cemilan Rabu #2


Cemilan Rabu Ke-2
1 November 2017
MATERI#5
LITERASI MEMBACA SEBAGAI PROSES SOSIAL
Pendekatan literasi modernmemandang aktivitas membaca sebagai proses sosial. Ini selaras dengan hakikat teks sebagai perwujudan kegiatan sosial dan memiliki tujuan sosial.
Dalam perspektif membaca sebagai proses sosial, membaca tidak disampaikan sebagai akivitas yang bersifat netral. Setiap ujaran yang disampaikan penulis, ilustrator atau pelaku sosial yang lain, disadari atau tidak, merupakan wacana yang tidak hanya berasal dari ide-ide yang ada dibenak pelaku-pelaku sosial itu, tetapi berasal dari praktek sosial yang berakar kuat dan berorientasi pada struktur sosial material yang riil. Untuk itu, sikap kritis selalu diperlukan untuk mempertanyakan yang ada dibalik kata-kata itu berasal. Bahasa sebagai praktik sosial menuntut pembaca untuk bersikap kritis, tidak begitu saja menerimaa pendapat, konsep, kumpulan ide-ide yang dianggap mapan.
Aktivitas membaca dalam perspektif proses sosial bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran kritis pembaca terhadap praktik-praktik sosial dalam teks. Kesadaran kritis diartikan sebagai kemampuan untuk mengenali kondisi-kondisi yang menyebabkan adanya pihak-pihak yang memiliki hak istimewa dan mendominasi pihak-pihak lain. Memiliki kesadaran kritis berarti sadar terhadap sejarah, sosial, budaya atau ideologi yang berterima dan tidak berterima pada suatu masyarakat tertentu. Keyakinan-keyakinan tentang yang benar, tidak benar, berterima tidak berterima, atau netral tidaklah selalu sama antar individu dan disetiap konteks masyarakat.
Contoh, siswa sekolah menengah sekarang pada umumnya belum memiliki kesadaran kritis terhadap praktik-praktik sosial yang terjadi di lingkungannya karena pada umumnya mereka masih asyik dengan dirinya dan dunianya sendiri. Mereka perlu ditummbuhkan kesadaran kritisnya terhadap apa yang terjadi di rumahnya, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, apa yang disukai dan tidak disukai oleh orang tuanya, nilai-nilai apa yang harus diterapkan dilingkungannya. Hal ini agar para generasi muda tidak terasing dari masyarakatnya dan memiliki kepedulian/ kepekaanterhadap masalah-masalah yang dihadapi masyarakat/ bangsanya, sekaligus mampu memberikan solusi terhadap berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat.
Salam Ibu Profesional,
/Tim Fasilitaotor Kelas Bunda Sayang#2/
Sumber Bacaan:

Nurhadi dan Endah Tri Priyatni. 2017. Membaca dan Literasi Kritis. Tangerang:Tsmart.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung.