{padding: 20px; margin: 10px; background:#ffffff;}

Rabu, 23 Desember 2020

Panggung Ceria: Berkisah Bersama Anak

 Tugas kali ini adalah meriview panggung ceria tentang "Berkisah Bersama Anak"

Bercerita adalah hal yang menyenangkan untuk semua kalangan dari tua hingga anak-anak. Secara naluriah, setiap anak senang dengan cerita atau dongeng karena berkembangnya kemampuan berbicara anak akan semakin menuntut keingintahuan mereka terhadap banyak hal dengan cara diceritakan. Bercerita atau mendongeng merupakan metode sekaligus media komunikasi yang menjadi tradisi dari generasi ke generasi meskipun peran dan fungsinya kini mulai tergantikan oleh tayangan-tayangan televisi dan game di komputer maupun gadget. Padahal, banyak manfaat yang bisa didapatkan anak-anak saat mendengarkan dongeng yang dibacakan. 

Prinsip utama dalam memilih cerita adalah memilah dan memilih cerita atau dongeng yang mengandung pesan dan nilai positif bagi perkembangan kepribadian anak, baik secara psikologis maupun moral. Sebagai sebuah metode dan media komunikasi, cerita atau dongeng yang kita bacakan juga harus memberikan efek fun and learning bagi anak agar pesan dan nilai-nilai yang terkandung mudah diserap anak. Selain itu, kemampuan kita bercerita juga merupakan hal penting dalam menunjang kemanfaatan sebuah cerita atau dongeng.

Adapun manfaat bercerita adalah:

1.  Mengembangkan kemampuan berbahasa dan berbicara anak

Kata-kata baru yang didengar melalui dongeng akan semakin memperkaya kosa kata dalam berbicara, sehingga secara tidak langsung kita telah mengajarkan perbendaharaan kata yang banyak kepada anak melalui cerita. Cerita juga bisa melatih dan memperkaya kemampuan berbahasa dan memahami struktur kalimat yang lebih kompleks.

2. Mengembangan emosional dan sosial anak

Bercerita atau mendongeng merupakan proses mengenalkan bentuk-bentuk  emosi dan ekspresi kepada anak, misalnya marah, sedih, gembira, kesal dan lucu. Hal ini akan memperkaya pengalaman emosinya yang akan berpengaruh terhadap pembentukan  dan perkembangan kecerdasan emosionalnya. Karena itu, ketika bercerita berikan penekanan intonasi pada bentuk emosi tertentu, dengan menunjukkan mimik atau ekspresi yang sesuai, sehingga anak mampu mengenali dan memahami bentuk-bentuk emosi tersebut.

Selain itu dari kegiatan mendongeng, kita bisa menyelipkan ajaran norma-norma seperti sosial, agama dan sopan santun. 

3. Mengembangkan imajinasi dan kreativitas anak

Pada saat dibacakan cerita, anak distimulasi untuk menciptakan gambaran visual di benaknya. Misalnya pada saat dibacakan cerita “kancil nyolong timun“, anak akan menggambarkan bagaimana kancil mengendap-endap  menuju kebun pak tani dan kemudian mengambil timun. Anak juga menggambarkan bagaimana pak tani kemudian muncul tiba-tiba dan memergoki si kancil sedang memakan timun, dan sebagainya. Imajinasi yang dibangun anak saat menyimak cerita memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan anak menyelesaikan masalah secara kreatif.

 4. Mempererat kelekatan antara anak dan orang tua 

Saat berkisah tentu orang tua akan meluangkan waktu untuk hadir disamping anaknya menyampaikan cerita. Tentu ini bisa dijadikan sebagai sarana untuk membangun keakraban antara orang tua dan anak, terlebih lagi bagi orang tua yang pergi pagi dan pulang malam. Waktu malam untuk berkisah bisa menjadi satu waktu yang berkualitas bersama anaknya.Pengalaman mendengarkan kisah atau cerita dari orangtua akan menjadi kenangan tersendiri bagi anak. Kenangan ini akan tersimpan dalam memorinya dan akan selalu diingatnya hingga ia dewasa kelak. 

Bercerita atau mendongeng merupakan cara sederhana yang memiliki arti dan bisa memberikan dampak luar biasa bagi tumbuh kembang anak-anak kita.Membahagiakan anak tidak selalu bisa kita lakukan dengan memenuhi kebutuhan materialnya, tetapi lebih dari itu, kebutuhan ruhani, kedekatan dan ikatan batin yang kuat merupakan bentuk kebahagiaan yang utuh dalam membangun dan membentuk kepribadiannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung.